DAIHATSU JAKARTA - Sekedar sharing bagaimana hemat BBM di saat harga BBM mahal spt sekarang ini.
Faktor kendaraan:
1. Mesin hrs selalu dlm kondisi optimal terutama pada sistem pembakaran, supply bahan bakar dan pengapiannya. Pembakaran yg tdk optimal menyebabkan pemborosan BBM. Syukurlah pada mobil� tahun 2000 keatas hampir semua sdh menggunakan sistem pengapian elektronik shg lbh efisien. Namun tak ada salahnya memeriksa emisi gas buang secara berkala unt memastikan bahwa pembakaran optimal.
2. Ban hrs seusai dgn spesifikasi kendaraan, demikian pula tekanan anginnya. Penggunaan ban yg terlalu besar dan lebar akan membuat mesin bekerja lbh berat dan ujung�nya lbh boros BBM. Tekanan angin yg kurang juga membuat boros BBM.
3. Penambahan aksesoris eksterior spt bagasi di atas kabin dan pemasangan spoiler tambahan yg tidak sesuai dgn Aerodinamika akan menambah hambatan angin. Akibatnya BBM akan lbh boros.
Cara mengemudi
Faktor ini ternyata sangat berpengaruh pada konsumsi BBM. Cara mengemudi yg "keliru" bisa membuat konsumsi BBM melonjak sampai 20%.
1. Akselerasi dan deselerasi adalah hal yg paling dominan dalam menghemat BBM. Upayakan tidak melakukan akselerasi dan deselerasi secara mendadak. Injak pedal gas dgn kalem, jgn meng-hentak�. Demikian pula saat melepas pedal gas. Ada tips bagus dari Almarhum ayah saya, "Kalau injak pedal gas, bayangkan ada sebutit telur antara kaki dan pedalnya. Usahakan telur tsb jangan sampai pecah." Ingat, kita berkendara di jalan umum bukan di sirkuit balap.
2. Untuk berkendara jarak jauh, upayakan pada kecepatan jelajah secara konstan. Masing� mobil memiliki kecepatan jelajah (cruising speed) sendiri� tergantung dari tenaga mesin dan ratio giginya. Pada bbrp mobil mewah tersedia indikator konsumsi BBM shg dgn mudah kita bisa tahu pada RPM dan kecepatan brp konsumsinya paling irit. Ada pula mobil yg dilengkapi tombol cruising speed. Tapi sebagai patokan kecepatan jelajah itu pada RPM 2500 - 3500 pada gigi tertinggi, dgn kecepatan sekitar 90 - 110 km/jam. Tanpa tachometer, kita masih bisa merasakan kecepatan jelajah kalau kita sdh mengenal karakter mobil kita. Pada gigi tertinggi dimana suara mesin paling "sunyi" tapi masih ada tenaga ketika pedal gas diinjak lbh dalam, itulah kecepatan jelajah.
3. Antisipasi kondisi lalu lintas di depan. Apabila ada hambatan (mis traffic light) di depan kita lbh baik kita mengurangi kecepatan secara gradual. disamping hemat BBM juga hemat sepatu rem. Ingat hukum kekekalan energi, sayang kan kalau energi mesin kita terlalu banyak dipakai unt memanaskan piringan rem, alih� unt menghasilkan daya dorong buat mobil kita. Disamping itu menjalankan mobil dari posisi diam akan lbh boros BBM daripada dari posisi berjalan pelan (roda masih menggelinding).
4. Kenali jalan dan kondisi lalu lintas. Pada kondisi jalan di kota besar spt Jakarta dimana sering terjadi kemacetan, mengenal jalan� Alternatif sudah merupakan suatu keharusan. Di samping hemat waktu juga hemat BBM. Ingat, kondisi "stop and go" sangat menguras konsumsi BBM. Lebih baik memutar 2-3 km lbh jauh tapi bebas macet daripada terjebak dlm antrian kendaran yg beringsut pelan. Mesin hidup dlm kondisi diam pun mengunakan BBM. Pada mobil biasa, 45 menit idle menghabiskan �1 liter BBM.
5. Jangan memanaskan mesin mobil terlalu lama di pagi hari, apalagi sambil meng-hentak� pedal gas sampai mobil me-raung�. Mobil� sekarang sudah modern sistem pelumasannya, demikian pula teknologi minyak pelumas. Cukup panasi mesin mobil sekedarnya asal putaram mesin sdh stabil. Unt mobil bensin biasanya tdk sampai 5 detik putaran mesin juga sdh stabil. Setelah itu jalankan mobil dgn RPM rendah (1500-2000 RPM) pada gigi rendah selama 5 menitan. Jadi sambil jalan sambil kita panaskan mesin. Baru setelah itu mobil bisa dikendarai dgn biasa pd kecepatan normal. Lumayan cara ini bisa menghemat 2-3 liter BBM per bulan, daripada manasin mesin sambil mobil diam. Dijamin tdk merusak mesin mobil krn saya sdh praktekan cara ini selama 20 thn tanpa pernah ada masalah mesin ancur.
Demikian sekedar sharing, kalau ada rekan lain yg bisa menambahkan, silahkan. Kita saling bertukar info.